Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Diam Adalah Sikap Orang Beriman

Zaman sekarang adalah zaman kebebasan berfikir, berbicara , berekspresi dimana batasan etika sudah semakin tipis. Apalagi di dunia maya dan social media, hampir tidak ada lagi batasan dalam berkomentar.

Dan di zaman era kemajuan komunikasi seperti sekarang ini, manusia cenderung cepat berkomentar atas informasi yang mereka terima tanpa memilah atau menyaring informasi yang didapat olehnya.

Salah satu hal yang paling sulit dilakukan pada zaman sekarang adalah sikap diam. Padahal diam merupakan ajaran yang paling utama, pepatah mengatakan “Silent is Golden“.

Dalam ajaran islam sikap diam merupakan salah satu ciri dari sikap orang yang beriman. Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

Sikap diam sendiri merupakan juga merupakan Akhlak tertinggi. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari sahabat Anas Ra, Baginda Rasul Saw bersabda :

الصمت سيد الأخلاق

Artinya : “Diam adalah pimpinan Ahlak“ (HR. Ad Dailami Ra)

Dari hadist di atas sangatlah tepat jika kita ambil kesimpulan, bahwa dengan sikap diam seseorang bisa memperbanyak berdzikir kepada Allah Swt. Sikap diam seseorang juga akan menyelamatkan dirinya dari berbagai dosa seperti ghibah, namimah dan lain sebagainya.

Sikap diam juga bisa menutupi seseorang atas kebodohan dirinya, dan juga menjadi penghias untuk orang- orang yang alim, karena diamnya seorang alim akan menambah kewibawaan pada dirinya.

Dan yang lebih penting lagi sikap diam juga bisa menyelamatkan manusia dari kerusakan .karena terlalu banyak seseorang berbicara akan mengurangi keseimbangan akalnya dalam berfikir dan akan menambah panjang daftar kesalahan seseorang.

Dari hal di atas maka kita harus berlatih untuk bicara seperlunya, bicara yang benar dan lebih banyak berdiam diri untuk memperbanyak berdzikir kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Wallahu A’lam