Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

💝Jodohmu Cerminan Dirimu💝

Manusia manapun tidak ada yang bisa tau dengan siapa mereka akan berjodoh. Seperti apapun wajahmu saat ini tidak bisa kamu jadikan andalan untuk mengetahui dengan siapa kelak kau akan menikah.

Karena jodohmu adalah ceriman dirimu bukanlah cerminan wajahmu, buat kamu yang memiliki fisik sempurna belum tentu akan mendapatkan pasangan yang sempurna pula, begitu pula sebaliknya. jadi Apa mahar kita sebelum bertemu dengan seorang calon pendamping dalam hidup ?

jawaban yang tepat adalah “ jagalah diri kalian”.
Karena rasulallah saw bersabda “ jagalah diri kalian maka istri kalian akan menjaga dirinya”.

Kalau kita ingin mendapatkan seorang calon pendamping hidup yang pemalu, maka diri kita pu harus menjadi seorang pemalu.
Kalau kita menginginkan calon pendamping hidup kita adalah orang yang mampu menjaga pandangannya,maka diri kita pun adalah termasuk menjadi orang yang selalu menjaga pandangnya.
Kalau kita menginginkan calon pendamping hidup kita adalah seorang yang cerdas bahkan ideal, maka kita pun harus berusaha untuk terus belajar unutk menjadi cerdas dan ideal.

Dan kalau kita menginginkan calon mendamping kita adalah seseorang yang rajin pergi ke majelis ta’lim, maka diri kita pun harus termasuk menjadi orang yang rajin pergi ke majelis ta’lim, karena barangkali ketika Allah SWT berkehendak mempertemukan jodoh kita di dalam sebuah majelis ta’lim.

Karena Allah SWT berfirman : Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) .(Qs.An-Nur:26)

Ada sebuah cerita yang sangat menarik, bagaimana seseorang yang sangat taat kepada perintah Allah, baik perangainya, bagus ibadahnya, akhirnya dia dipertemukan dengan seorang wanita idaman para calon bidadari surga, mujahidah dalam urusan agama, serta cantik parasnya dan taat akan perintah allah dan rosulnya.


merekalah Ali bin abi thalib dan Fatimah azzhara, ada rahasia terdalam di hati Ali yang tak dikisahkan kepada siapapun ,Fatimah karib kecilnya puteri kesayangan Rasulullah sungguh memesonannya, kesantunannya,ibadahnya kecekatan kerjanya,parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. ia bersihkan hati-hati,ia seka dengan penuh cinta.ia bakar perca,ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis, namun seiring dengan waktu berjalan ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut dengan cinta. tapi ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan, Fatimah dilamar oleh seseorang yang paling akrab paling dekat dengan Rasulullah, lelaki yang membela islam dengan harta dan jiwanya, lelaki yang iman dan akhlaknya yang tak di ragukan lagi belialulah : Abu bakar ash shiddiq.

Ali merasa di uji karena terasa apalah ia dibanding Abu bakar yang kedudukan nya sangat mulia di sisi nabi. Inilah persaudaraan dan cinta “gumam ali”, aku mengutamakan abu bakar atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan fathimah atas cintaku ,cinta tak pernah meminta untuk menanti.ia mengambil kesempatan atau mempersilahkan, ia adalah keberanian atau pengorbanan.

Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu. Lamaran Abu bakar di tolak. Dan ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Namun pada akhirnya ujian itu belum berakhir ,datanglah seorang lelaki yang gagah perkasa,dengan sebuah keberanian bagaikan seekor singa yang ketika berperang tidak ada yang bisa menandinginya dia adalah: Umar bin khatab,dia datang ke rumah Rasulullah untuk melamar Fatimah ,tapi alangkah begitu bahagianya ali ketika mendengar kabar kembali, bahwa lamaran umar di tolak juga oleh Fatimah azzahra.

Waktu berlalu, akhirnya Ali bin abi thalib di pertemukan dengan seorang wanita idamannya yang ketika dalam solatnya selalu disebutnya, mencoba memantaskan diri serta selalu patuh akan Perintah Allah dan Rosulnya (dikutip dari buku jalan cinta para pejuang ).

Yuk mari kita pantaskan diri kita untuk menjemput calon pendamping karena kalau cinta berawal dan berakhir karena allah, maka cinta yang lain hanya upaya menunjukan cinta padanya, pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki,selamanya memberi yang bisa kita berikan, selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai.

Wallahu’alam

Semoga Bermanfaat

SHARE = DAKWAH = PAHALA