Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anda Suka Marah? Inilah Obat Ampuhnya

Marah termasuk godaan syetan, dikarenakan (marah) banyak terjerumus ke dalam kejelekan dan musibah yang tidak diketahui (akibatnya) melainkan Allah. Oleh karena itu telah ada dalam syareat banyak sekali disebutkan akhlak yang jelek ini.

Dalam Sunnah Nabawi telah ada obat agar terlepas dari penyakit ini dan batasan dari dampaknya. Dia ntaranya adalah;

Meminta perlindungan kepada Allah dari syetan,

عن سليمان بن صرد قال : كنت جالساً مع النبي صلى الله عليه وسلم ، ورجلان يستبّان ، فأحدهما احمرّ وجهه واتفخت أوداجه ( عروق من العنق ) فقال النبي صلى الله عليه وسلم : إني لأعلم كلمة لو قالها ذهب عنه ما يجد ، لو قال أعوذ بالله من الشيطان ذهب عنه ما يجد رواه البخاري ، الفتح 6/337 ومسلم/2610

“Dari Sulaiman bin Sord berkata, ‘Saya pernah duduk bersama Nabi sallallahu’alaihi wa sallam dan ada dua orang yang saling mengejek. Salah satunya memerah mukanya dan membesar urat di tenggorokannya. Maka Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh saya telah mengetahui suatu perkataan kalau dia ucapkan akan hilang apa yang ada pada dirinya. Kalau sekiranya dia mengatakan ‘’Auzubillahi minasyathon (Saya berlindung kepada Allah dari syetan). Maka akan sembuh apa yang ada pada dirinya.” HR. Bukhori, Al-Fath, 6/337 dan Muslim, 2610.

Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Kalau seseorang marah, kemudian dia mengatakan ‘Saya berlindung kepada Allah” Maka marahnya akan mereda.’ Shoheh Al-Jami’ As-Shoghir, 695.

Diam, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Kalau salah seorang diantara kamu marah, maka diamlah. “ HR. Imam Ahmad, Al-Musnad, 1/329. Dan dala Shoheh Al-Jami’, 693. 4027. Hal itu karena marah keluar dari perasaannya secara umum sehingga dia mengucapkan kata-kata terkadang mengandung kekufuran –kita berlindung kepada Allah- atau melaknat, perceraian yang dapat menghancurkan rumah tangganya atau hardikan dan hinaan yang mendatangkan permusuhan dengan orang lain. Secara umum diam adalah solusi untuk menghindari itu semua.

Berdiam diri, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda;

( إذا غضب أحدكم وهو قائم فليجلس ، فإن ذهب عنه الغضب وإلا فليضطجع ) .

“Kalau salah seorang diantara kamu marah dalam kondisi berdiri, maka hendaknya dia duduk, karena hal itu dapat menghilangkan kemarahan, kalau belum (hilang), hendaknya berbaring.”