Tradisi Yasinan di Malam Jumat, Apakah Bid'ah?
Sebagaimana penjelasan Dr. Zakir Naik dalam kanal YouTube Ibnu Sirin, bahwa tidak ada keterangan atau perintah dalam Hadist dan Al-Qur'an akan tradisi yasinan ini. Menurut mereka tujuan yasinan adalah untuk mengirim doa kepada orang yang telah meningal, padahal ini tidak ada dalam ajaran Rasulullah SAW. Maka jelas bahwa hal ini adalah bid’ah.
Diperkuat pendapat ini oleh Ustad Badrusalam dalam kanal YouTube Rodja TV, sebagian ulama yang memperbolehkannya beralasan bahwa tradisi yasinan dan kirim doa dikiaskan dengan amalan lain, seperti pahala sedekah jariah dan haji yang boleh diwakilkan. Namun, dalam Islam tidak ada perintah tersebut. Hal ini diperkuat dengan penjelasan Iman Syafi’i: "Bacaan Al-Qur’an tidak sampai kepada si mayat."
Namun, penjelasan Buya Yahya dalam Kanal YouTube Al-Bahjah, bahwa beliau sepakat semua bid’ah itu sesat. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan bid’ah? Apakah tradisi yasinan termasuk dalam bid’ah seperti apa? Tentu kita yakin bid’ah yang seperti ini tidaklah bidah yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya.
Kemudian diperjelas lagi oleh pendapat Ustad Abdul Somad dalam kanal YouTube, bahwa dalam surat Yasin terdapat keutamaan tersendiri. Bagi yang membacanya pada malam hari, akan mendapat pengampunan di pagi harinya. Lalu dipilihya malam Jumat karena hari itu adalah hari terbaik dalam Islam. Rasulullah besabda: "Barangsiapa yang membaca Yasin pada malam hari, dengan mengharap keridhaan Allah maka diampuni dosa-dosanya." (HR. At-Thobroni)
Terdapat berbagai pendapat dalam tradisi yasinan ini, jadi pilihlah sesuai dengan maksud dan pemahaman hati kita. Yang terpenting adalah saling menghormati pendapat masing-masing.
Sumber Banner: aparc.fsi.stanford.edu
