Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

🎃4 CARA IBLIS DALAM MENJERUMUSKAN MANUSIA🎃

Al Quran telah mengisahkan bahwa ketika dikeluarkan dari Surga Iblis meminta kepada Allah agar dapat menggoda anak cucu Adam agar, menjadi temannya di Neraka kelak.

Iblis berkata "Aku sungguh sungguh akan mendatangi (menggoda) mereka dari arah depan dan belakang mereka, arah kiri dan kanan mereka. Dan sungguh mereka tidak akan menjadi hambaMu yang bersyukur. (Q. S. 7: 17)

Menurut Al Kattani, ayat ini berbicara mengenai tahapan strategi Iblis dalam menyesatkan manusia. Iblis mengajak manusia secara bertahap. Dimulai dari tawaran yang paling kasar dan sulit hingga tawaran yang paling halus dan mudah. Namun, justru di jebakan yang paling haluslah manusia banyak terbuai.

Menurut Al Kattani, ARAH DEPAN adalah jebakan menyekutukan Allah dan melakukan dosa-dosa besar. Ini adalah tawaran yang paling sulit dan berat dituruti oleh manusia beriman. Pada tahap ini Iblis menawarkan kekufuran, mengajak untuk menolak agama, meragukan keberadaan Tuhan, menentang risalah para Rasul, dan kebenaran kita suci.

Ketika gagal, tawaran ARAH BELAKANG pun disodorkan Iblis. Yaitu jebakan melakukan dosa-dosa kecil, yang mudah diikuti dari tawaran sebelumnya. Iblis menggoda manusia, bahwa berbuat dosa itu manusiawi dan lagipula, katanya Allah itu maha pengampun dan penyayang. Bisikan Iblis yang melalaikan manusia dalam bermaksiat. Untuk orang yang rawan godaan Iblis ini, Nabi S.A.W berpesan, "Jangan meremehkan dosa kecil, karena dosa kecil akan menjadi besar apabila orang menghimpunnya."

Dalam suatu riwayat, Ali bin Abi Thalib berkata, "Dosa yang paling besar adalah dosa yang dianggap kecil oleh pelakunya."

Jika gagal dengan tawaran kedua, Iblis kembali mendisain godaan selanjutnya dari ARAH KANAN, yaitu tawaran untuk melakukan hal yang mubah, namun dapat melalaikan yang wajib. Naik haji itu wajib bagi orang yang mampu, namun haram kalau meninggalkan tetangga yang kelaparan.

Jebakan yang terakhir datang dari ARAH KIRI, ini adalah tawaran yang paling halus. Dimana Iblis menawarakan kita dengan ibadah yang utama, tapi melalaikan kita dari yang paling utama. Berzikir itu utama. Tapi bila kita sibuk berzikir namun melalaikan masalah sosial seperti silaturahmi, dsb. Maka kita melupakan hal yang lebih utama.

"Jika manusia mengangkat kedua tangannya dalam doa dengan penuh rendah hati atau bersujud dengan dahinya di atas tanah dengam penuh kekhusyukan, aku akan mengampuni dosa mereka." (H.R. Thabrani)