Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

*KETIKA LISANMU MEMBAWAH PETAKA*

* Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda :
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam” (H.R Bukhari dan Muslim)

Maka berpikirlah sebelum bicara. Katakanlah yang baik2 atau kau diam.

من صمت نجح

"Barang siapa yang diam maka ia selamat."(H.R Tirmidzi dan Ahmad)

* Allah menciptakan dua telinga, dan satu mulut, agar kita lebih banyak diam daripada berbicara. Tapi ingat, jika ada kemungkaran, dan kau bisa mencegahnya, maka hendaknya kau berbicara untuk mencegahnya.

الصامت عن المنكر كالشيطان الاخرس.

Orang yang diam dengan kemungkaran seperti syaitan yang bisu

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِسْتَحْيُوْا مِنَ اللهِ حَقَّ اْلحَيَاءِ. قَالَ: قُـلْـنَا: يَـا رَسُوْلَ اللهِ اِنَّـا لَـنَسْتَحْيِى وَ اْلحَمْدُ ِللهِ. قَالَ: لَـيْسَ ذلِكَ وَ لكِنْ َاْلاِسْتِحْيَاءُ مِنَ اللهِ حَقَّ اْلحَيَاءِ اَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَ مَا وَعَى، وَ تَحْفَظَ اْلبَطْنَ وَ مَا حَوَى، وَ لْـتَذْكُرِ اْلمَوْتَ وَ اْلبِـلَى. وَ مَنْ اَرَادَ اْلآخِرَةَ تَرَكَ زِيـْنَةَ الدُّنــْيَا. فَمَنْ فَعَلَ ذلِكَ فَـقَدِ اسْتَحْيَا مِنَ اللهِ حَقَّ اْلحَيَاءِ. الترمذى

Dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda : "Malulah kalian kepada Allah dengan sebenar-benar malu". Abdullah bin Mas'ud berkata : Kami berkata : "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya kami malu, Alhamdulillah (segala puji bagi Allah)". Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda : "Bukan begitu, tetapi malu kepada Allah dengan sebenar-benar malu itu ialah kamu menjaga kepala dan apa yang di dalamnya, kamu menjaga perut dengan segala isinya dan hendaklah kamu mengingat mati dan kehancuran. Barangsiapa menghendaki akhirat dengan meninggalkan kemewahan dunia, orang yang berbuat demikian, maka ia telah malu kepada Allah dengan sebenar-benar malu". [HR Tirmidzi]

* Jika kita lihat di media sosial. Wallahi, banyak orang yang tidak bisa menahan dirinya untuk mencaci, memaki dan berkata-kata kotor. Padahal Nabi shallallahu alaihi wassalam berkata:

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الْفَاحِشِ وَلَا الْبَذِيءِ

“Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berperangai buruk, dan mengucapkan ucapan yang kotor.” (HR. At-Tirmizi)

Dan sabda beliau shallallahu alaihi wassalam :

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ:«مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ»

Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (H.R Tirmidzi)

Maka hendaknya kita selalu menginstropeksi diri, berapa kata yang keluar dari lidah atau tulisan kita. Apakah mendatangkan pahala? Berapa banyak yang keluar dari lisan atau tulisan kita yang itu merupakan perbuatan dosa?

* Nabi shallallahu alalihi wassalam, bersabda :

كُلُّ كَلَامِ ابْنِ آدَمَ عَلَيْهِ لَا لَهُ إِلَّا أَمْرٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ نَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ أَوْ ذِكْرُ اللَّهِ

Nabi Shallallahu alaihi wassalam bersabda:

"Setiap perkataan anak cucu Adam itu membahayakannya, tidak berguna baginya kecuali amar ma'ruf, nahi munkar, atau berdzikir kepada Allah." (H.R Tirmidzi)

* Kata Sufyan ats tsauri: hadist ini sangat lah berat karena perkataan anak bani adam semuanya beban baginya Ini selaras dengan firman Allah surah Annisa: 114 dan Al 'ashr.

Umar bin khathab berkata

كَثُرَ كَلامُهُ كَثُرَ سَقَطُهُ ، وَمَنْ كَثُرَ سَقَطُهُ كَثُرَتْ ذُنُوبُهُ ، وَمَنْ كَثُرَتْ ذُنُوبُهُ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ الطبراني وأبو نُعيم في الحلية

"Barangsiapa yang banyak perkataannya, niscaya banyaklah salahnya. Barangsiapa yang banyak salahnya, niscaya banyaklah dosanya. Dan barangsiapa yang banyak dosanya, nscaya neraka lebih utama baginya.

* Abdullah bin mas'ud berkata :

إيلكم وفضول الكلام

Jauhilah, perkataan yang berlebihan (tidak berguna)

* Coba kita renungkan perkataan Nabi shallallahu alaihi wassalam :
"Tidaklah manusia tersungkur di neraka di atas wajah mereka atau di atas hidung mereka melainkan dengan sebab lisan mereka.” (HR. At-Tirmidzi)

Semoga bermanfa'at
Barakallahu fiikum